obat maag kronis alami sering menjadi pilihan utama ketika gejala sakit maag mulai menyerang. Sakit maag bisa terjadi pasti ada pemicunya, pemicu ini ternyata ada banyak jenisnya. Baik dari dalam maupun dari luar, tingginya kadar asam yang dimiliki oleh seseorang sejak kecil. Menjadikan orang tersebut rentan terserang sakit maag. Sebaliknya apabila anda melakukan hal-hal yang memicu naiknya asam dalam lambung, hasilnya tentu saja. Maag siap menyerang kapan saja dan dimana saja, tanpa kenal kompromi. Setiap pemicu pasti ada peredanya, begitu juga dengan sakit maag yang kerap menimpa orang-orang yang lalai dengan lambungnya.
Banyak penderita sakit
maag menggunakan obat maag akut
tradisional yang terbukti ampuh dan bermutu. Selain memilih obat
tradisional yang diracik secara manual di dapur kita, anda juga perlu
memperbaiki pola makan buruk yang menjadi pemicu munculnya sakit maag. Pemicu
tersebut wajib dihindari seperti:
1.
Menyukai
makanan pedas
2.
Menyukai
makanan bergas tinggi, seperti nangka atau durian
3.
Menyukai
makanan berminyak
4.
Sering minum
minuman bersoda
5.
Minum minuman
yang tinggi kafein seperti kopi
6.
Sering makan
coklat yang juga tinggi akan kafein
7.
Dan lain
sebagainya.
Gaya hidup yang tidak
sehat merupakan pemicu munculnya maag, bahkan bisa menjadi maag akut yang
berbahaya. Sebab maag yang akut atau parah, mampu memicu terjadinya penyakit
kanker lambung yang mengancam jiwa. Anda tentunya memahami penyakit kanker
membutuhkan proses pengobatan yang menyakitkan dan panjang. Serta memakan biaya
yang tidak sedikit, anda bisa saja kehabisan uang untuk berobat. Sehingga
apabila anda menderita gejala maag yang belum terlalu parah dan tidak terlalu
intens menyerang. Sebaiknya konsumsi secara rutin obat maag akut yang ampuh, yang mampu menyembuhkan maag. Sejak
dini jika diobati maka akan terhindar dari maag akut yang berbahaya. Penggunaan
obat tradisional juga sangat aman untuk tubuh anda, sehingga membuat anda
merasa nyaman saat mengkonsumsi obat yang diracik sendiri.
Bahkan obat maag kronis kini bisa
anda dapatkan dengan mudah, yakni dengan mengunjungi tempat yang khusus menjual
bahan obat herbal. Beberapa tanaman untuk obat maag memang perlu mengalami
proses pengeringan maupun penghancuran menjadi bubuk. Dengan adanya toko yang
menyediakannya akan semakin memudahkan anda untuk bisa mendapatkan khasiat dari
bahan herbal. Cukup beli kemudian tinggal seduh atau rebus, sesuai dengan cara
pengolahan obat herbal maag yang baik dan benar. Pengolahan obat tradisional
pada dasarnya tidaklah terlalu sulit dan lama, hanya perasaan anda saja yang
kurang sabar. Sehingga membuat proses pembuatan obat tradisional terasa sangat
lama luar biasa.
Berikut adalah
beberapa contoh obat maag tradisional yang mudah dibuat, salah satunya adalah kunyit. Cara
mengolahnya adalah:
·
Parut kunyit
secukupnya sesuai kebutuhan
·
Rebus parutan
kunyit tersebut dengan 2 gelas air
·
Tunggu hingga
air yang tersisa dalam panci adalah setengahnya
·
Saring hasil
rebusan
·
Minum secara
teratur, yakni pada pagi hari sebelum sarapan dan di malam hari sebelum
beranjak tidur.
Apabila tidak mneyukai
rasa kunyit yang memiliki aroma anyir yang kuat, sebaiknya anda menambahkan
madu sebagai penetralisir.
Obat maag yang manjur lainnya adalah
penggunaan tanaman Jombang, cara mengolahnya adalah:
- · Gunakan takaran sebesar 15 gr tanaman Jombang yang masih segar
- · Cuci bersih tanaman Jombang tersebut, kemudian rebus dengan 3 gelas air bersih
- · Tunggu hingga mendidih dan tersisa satu gelas air dalam panci perebus
- · Tambahkan 1 sdm arak beras ke dalam sisa rebusan
- · Bagi tiga sisa rebusan tersebut, minum 3 kali sehari
Baik dikonsumsi
setelah makan, di pagi, siang, dan sore hari. Jika tidak memungkinkan diminum
sore bisa diminum saat malam.
Memilih obat maag akut tradisional adalah
langkah yang benar, sebab tidak menimbulkan resiko kesehatan apabila dikonsumsi
secara rutin. Bahkan untuk jangka waktu tahunan, lambung yang sehat bisa
dimiliki dengan kedua racikan bahan herbal tersebut. Anda jangan ragu memilih
obat tradisional yang merupakan warisan dari orangtua terdahulu kita. Siapa
lagi yang akan melestarikan tradisi jika bukan kita sebagai generasi penerus?
No comments:
Post a Comment